Ada yang jauh lebih berharga dari sekedar Memiliki.
Bagi saya, keterbatasan kata Memiliki adalah pada segala yang terlihat, sesuatu yang dapat dijangkau takarannya dan sangat relatif. Definisi saya terhadap kata tersebut merujuk kepada sebuah kesan paksa, bahwa Memiliki berarti menggantungkan diri pada ke-fana-an. Seseorang harus sadar bahwa dunia ini tidak lugu begitu saja berjalan di porosnya, materialis mungkin mendebat teori penciptaan - namun mereka sendiri tertahan dalam kesimpulan bahwa telah terdapat sebuah kompleksitas yang tak terdeskripsikan oleh jangkauan nalar. Siapa yang tak terlihat itu? Siapa yang Mencipta dan Memiliki?
Menggantungkan diri pada ke-fana-an adalah satu bentuk deklinasi, sudah tidak saatnya bagi manusia pembelajar untuk ada dalam kotak perspektif dalam menyimpulkan tujuan hidup. Ketika Memiliki menjadi fokus utama dalam mencapai sesuatu, maka semua akan terhenti ketika apa yang diinginkan telah digenggam - atau justru jatuh begitu dalam karena ternyata semua tidak sesuai dengan logika ‘sementara’nya. Maka rendahkan teriakmu jika ingin orang lain berbagi. Sediakan diri untuk mendengarkan dan melihat dunia dari segala sudut pandang. Dengan demikian kita menjadi manusia yang lebih Merasa dan kemudian Mengerti.
Merasa dan kemudian Mengerti,
mereka yang bijaksana adalah yang biasa Merasa dan Mengerti meski tanpa Memiliki; Jika Memiliki adalah relatif dan terlihat, maka bagi saya Merasa dan Mengerti adalah sebuah privasi. Ketika seseorang terlebih dahulu Merasa dan kemudian Mengerti, keinginan untuk Memiliki bukan menjadi prioritas; inilah yang membuat seseorang akan lebih berharga dari yang lain karena dia telah mampu melepaskan diri dari kesementaraan. Pada akhirnya yang terbiasa menepikan Memiliki adalah orang-orang yang berbesar hati, ikhlas, dan sabar. Meyakini bahwa Maha Pencipta adalah yang berhak atas apapun. Dan saya merasa; menyayangi sesuatu pun tidak perlu sampai mengedepankan Ego untuk Memilikinya, coba Merasa kemudian Mengerti terlebih dahulu bahwa tidak ada yang memiliki hari esok - yang fana tidak akan menjamin apapun. Seberapa pantas kita untuk Memiliki jika pada kenyataannya kita tak cukup Mengerti? Maka sediakan diri terlebih dahulu untuk Merasa dan Mengerti; sebelum akhirnya memutuskan untuk Memiliki. Bersikaplah sewajarnya, tanpa sangat mengkhususkan kepemilikanmu atas sesuatu.
Biar sesuatu itu menjadi penting saja tapi tidak untuk menjadi segalanya.